Catatan Popular

Selasa, 1 Ogos 2017

KITAB NASHAIHUL IBAAD : LIMA MACAM KEGELAPAN DAN PENERANGNYA



Karya Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi  (IMAM NAWAWI NUSANTARA)

Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata:
"Kegelapan itu ada lima dan lampu penerangnya pun ada lima, yaitu:
  1. Cinta dunia adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah ketaqwaan.
  2. Berbuat dosa adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bertobat.
  3. Kubur adalah kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bacaan: 'Laa ilaaha illallooh Muhammadur Rosuulullooh.'
  4. Alam akhirat itu penuh kegelapan, sedangkan penerangnya adalah amal shalih.
  5. Shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) sangat gelap, sedangkan penerangnya adalah yaqin."
Berkaitan dengan poin 1, Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Cinta dunia adalah biang segala kesalahan." (HR. Baihaqi, dari Hasan Al-Bashri)

Imam Al-Ghazali mengomentari Hadits di atas sebagai berikut: "Sebagaimana dikatakan bahwa mencintai dunia itu adalah biang segala kesalahan, maka membenci dunia adalah biang segala kebaikan."

Nabi s.a.w. juga bersabda:
"Sungguh, tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketaqwaan kepada Allah s.w.t, melainkan Allah akan memberi ganti dengan yang lebih baik kepadamu." (HR. Ahmad dan Nasa'i)


Berkaitan dengan poin 2, Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, maka di dalam hatinya timbul satu titik noda hitam. Apabila ia berhenti dari perbuatan dosanya dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, maka bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya. Inilah arroon (penutup hati) sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah dalam (QS. Al-Muthaffifiin (83): 14): 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa yang selalu mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.'" (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa'i, Ibnu Hibban, dan hakim)


Berkaitan dengan poin 3, Nabi s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya Allah ta'ala mengharamkan masuk neraka bagi orang yang membaca laa ilaaha illallooh dengan niat semata-mata karena Allah ta'ala." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah s.a.w. juga bersabda:
"Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallooh, maka ia akan masuk surga." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa wujud keikhlasannya?" Beliau menjawab: "Kalimat laa ilaaha illallooh tersebut dapat mencegah kalian dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian." (HR. Al-Khatib)

Dikatakan bahwa ada tujuh hal yang dapat menerangi alam kubur, yaitu:
  1. ikhlas dalam beribadah;
  2. berbakti kepada kedua orang tua;
  3. senang bersilaturrahmi;
  4. tidak menyia-nyiakan umur untuk melakukan kemaksiatan;
  5. tidak menuruti kehendak hawa nafsu;
  6. bersungguh-sungguh dalam taat kepada Allah; dan
  7. memperbanyak dzikir kepada Allah.

Berkaitan dengan poin 4, amal shalih, Nabi s.a.w. pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah suka jika rukhshah-Nya dilaksanakan sebagaimana Allah suka jika 'azimah-Nya dilaksanakan. Sesungguhnya Allah telah mengutus aku dengan membawa agama yang mudah, yaitu agama Nabi Ibrahim a.s." (HR. Ibnu Asakir)

('Azimah adalah aturan pokok dari Allah yang harus dikerjakan, seperti shalat Zhuhur harus dikerjakan sebanyak 4 raka'at. Rukhshah adalah bentuk keringanan dari Allah yang boleh dikerjakan, seperti menqashar shalat Zhuhur menjadi 2 raka'at bagi musafir -edt.)

Rasulullah s.a.w. juga bersabda:
"Kerjakanlah 'azimah dan terimalah rukhshah. Biarkan orang lain (mau mengerjakan 'azimah dan menerima rukhshah atau tidak); dengan begitu kalian akan dihindarkan dari keburukan mereka." (HR. Al-Khatib)

Rasulullah s.a.w. juga bersabda:
"Barangsiapa tidak menerima rukhshah dari Allah, maka baginya dosa sebesar gunung 'Arafah." (HR. Ahmad)


Berkaitan dengan poin 5, penerang shirath adalah yaqin. Yaqin adalah membenarkan dengan sepenuh hati segala hal ghaib dengan menghilangkan segala bentuk keraguan.

Tiada ulasan: