Catatan Popular

Ahad, 1 April 2018

PENYEBAB GAGAP AL JUWAINI, IMAM MAZHAB SYAFII


Syekh Dr. Muhammad Al-'Arifi menukil sebuah cerita dari Imam Adz-Dzahabi ketika beliau mengisahkan tentang Imamul Haramain, Abdul Malik bin Abdullah Al-Juwaini r.a., katanya, "Konon Al-Juwaini jika berkhotbah atau berdebat, kadang mengalami kesulitan bicara atau gagap dan tertegun sejenak. Lidahnya seakan kelu dan kaku, tak mampu melanjutkan ucapannya. Jika hal itu terjadi, ia berkata kepada orang-orang, Demi Allah, aku tahu sebab dari kegagapanku ini."

"Apa sebabnya?" tanya mereka.
la menjawab, "Dahulu, ayahku adalah seorang saleh dan berilmu. la berprofesi sebagai mu'alim (guru atau syekh).

Ayahku sungguh berhati-hati dalam mencari penghasilan halal. la tidak pernah memasukkan sesuatu pun ke dalam rumahnya, kecuali yang diyakini benar kehalalannya. la melarang ibuku untuk menyusukanku kepada wanita lain".

Ayah memberi alasan kepada ibu, "Aku yakin bahwa makanan, minuman, dan pakaianmu semua halal. Namun, wanita lain aku tak tahu, dari mana suaminya menafkahinya.

Jadi, hati-hatilah jangan sampai anak ini disusui atau diberi makan orang lain!" perintah ayah kepada ibuku.

Namun, pada suatu hari, aku ditinggalkan di ruang depan oleh ibuku yang sedang berada di dalam rumah. Aku pun mulai merengek dan menangis. Tiba-tiba masuklah seorang sahaya wanita milik tetangga yang baru saja melahirkan dan sedang menyusui.

la pun menggendongku dan menyusuiku hingga tangisku reda. Ketika itu pula, datanglah ayahku dan langsung merebutku dari buaian hamba sahaya tersebut. la langsung memasukkan jarinya ke dalam tenggorokanku hingga kumuntahkan apa yang ada di dalam perutku.

Ayahku berkata kepadanya, "Engkau adalah sahaya wanita milik tetangga kami. Seluruh bagianmu adalah milik mereka, sedangkan kami belum meminta izin kepada mereka mengenai air susu darimu!"

Demi Allah, aku mendengar sendiri cerita ini dari ayahku dan aku yakin bahwa kegagapanku ini ialah karena air susu yang masih tersisa dalam perutku," kata Al-Juwaini r.a. mengakhiri kisahnya.

Juga hal itu juga menimpa Abu Hanifah r.a. sehingga ia juga mengalami sulit bicara.


Tiada ulasan: